DARIACEH: Anak adalah amanah Tuhan yang dititipkan kepada kita sebagai penerus kehidupan di muka bumi ini. Kehadirannya ke dunia merupakan takdir Ilahi. Karenanya Allah juga telah menentukan cara mendidik anak menurut Islam.
Salah satu cara mendidik anak menurut Islam sebagaimana tersebut dalam Al-Quran Surat Luqman ayat 13-19.
Sebagai orangtua, kita tentu memahami bahwa perjalanan kehidupan seorang anak mengalami serangkaian proses yang panjang. Mulai dari tahapan pertumbuhan maupun fase perkembangan berikutnya.
Pertumbuhan dan perkembangannya tentu membutuhkan komitmen orang tua dalam memberikan suplemen lahir maupun batin. Termasuk cara mendidik seorang anak agar tidak keluar dari tuntunan Islam. Hal ini merupakan bagian dari tugas orangtua dalam mendidik anak dan merupakan bentuk pertanggungjawaban kelak di akhirat.
More coverage:
5 Buah-Buahan Dalam Al-Qur’an, Nomor 3 & 5 Tumbuh di Indonesia
*
Anak-anak yang mendapatkan gizi dan kasih sayang yang cukup, maka tentu saja kualitas fisik dan mentalnya juga akan lebih bagus.
Oleh karena itu, orang tua sebagai katalisator utama dalam mendidik anak juga perlu memperoleh edukasi atau pendidikan yang sesuai tuntunan Islam agar dapat mengawasi pertumbuhan fisik dan mental anak dengan benar.
Terlebih lagi, anak sebagai makhluk ciptaan Allah, seiring dengan pertambahan usia tentu saja mengalami fase pertumbuhan secara biologis. Ia akan beranjak remaja yang kemudian berpengaruh terhadap perubahan sikap dan tingkah lakunya.
Ini bukanlah hal aneh, melainkan hasil kerja sistem hormon di dalam tubuh seseorang.
Pada fase ini, kita selaku orang tua dituntut dapat mengawasinya secara ekstra. Anak-anak harus diarahkan agar tidak terpengaruh dengan lingkungan negatif sebagai akibat asimilasi budaya di era globalisasi ini.
Cara Luqman Mendidik Anaknya
Dalam Al-Quran Surat Luqman ayat 13-19, Allah telah menjelaskan hal-hal yang harus menjadi perhatian orangtua tentang cara mendidik anak menurut Islam, yaitu:
1. Mengajarkan Tauhid
Mengajarkan ilmu tauhid adalah langkah pertama yang harus orangtua lakukan agar anak-anak kita tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang mempersekutukan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Luqman, ayat 13:
وَاِذۡ قَالَ لُقۡمٰنُ لِا بۡنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَىَّ لَا تُشۡرِكۡ بِاللّٰهِ ؕ اِنَّ الشِّرۡكَ لَـظُلۡمٌ عَظِيۡمٌ
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Lukman: 13)
Cara terbaik mendidik anak agar memahami tentang keesaan Allah SWT dalam Islam dinataranya dengan cara membacakan kisah-kisah para nabi. Salah satunya adalah kisah Nabi Ibrahim a.s. dalam mencari Tuhan.
Orangtua juga dapat mengajarkan 20 sifat-sifat Allah SWT dengan metode yang mudah diingat anak-anak.
2. Mendidik Anak Berbuat Baik pada Kedua Orangtua
Berbuat baik kepada kedua orangtua adalah wujud rasa syukur seorang anak kepada Allah dan kedua orangtuanya.
Mendidik seorang anak agar tahu tentang hikmah berbuat baik kepada kedua orangtua dalam Islam sangatlah penting.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Luqman, ayat 14:
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسٰنَ بِوَالِدَيۡهِۚ حَمَلَتۡهُ اُمُّهٗ وَهۡنًا عَلٰى وَهۡنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِىۡ عَامَيۡنِ اَنِ اشۡكُرۡ لِىۡ وَلِـوَالِدَيۡكَؕ اِلَىَّ الۡمَصِيۡرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (QS: Luqman: 14)
Tetapi hal itu tidak berlaku apabila kedua orangtua kita menyuruh untuk mungkar kepada Allah SWT.
وَاِنۡ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنۡ تُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهٖ عِلۡمٌ ۙ فَلَا تُطِعۡهُمَا وَصَاحِبۡهُمَا فِى الدُّنۡيَا مَعۡرُوۡفًا وَّاتَّبِعۡ سَبِيۡلَ مَنۡ اَنَابَ اِلَىَّ ۚ ثُمَّ اِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَاُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman: 15)
3. Memperkenalkan Perbuatan yang Baik maupun Buruk
Orangtua sebaiknya mendidik dan memperkenalkan seorang anak dengan perbuatan baik maupun buruk, karena di dalam Islam, walau perbuatan itu sangat kecil sekalipun atau bahkan tersembunyi di dalam batu, sesungguhnya Allah akan membalasnya.
Firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Luqman, ayat 16:
يٰبُنَىَّ اِنَّهَاۤ اِنۡ تَكُ مِثۡقَالَ حَبَّةٍ مِّنۡ خَرۡدَلٍ فَتَكُنۡ فِىۡ صَخۡرَةٍ اَوۡ فِى السَّمٰوٰتِ اَوۡ فِى الۡاَرۡضِ يَاۡتِ بِهَا اللّٰهُ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيۡفٌ خَبِيۡرٌ
(Lukman berkata), “Wahai anakku! Sungguh, jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti. (QS. Luqman: 16)
4. Membiasakan Shalat & Membaca Al-Qur’an Sejak Dini
Sudah seharusnya orangtua mendidik dan membiasakan seorang anak untuk shalat dan membaca Al-Quran sejak masih usia dini. Dengan demikian, shalat dan membaca Al-Quran akan melekat dalam jiwa seorang anak hingga ia dewasa.
Tidak hanya itu, shalat dan membaca Al-Quran juga akan membuat hati seseorang menjadi lembut dan jauh dari kemungkaran.
More coverage:
Ini Dia Sifat & Tata Cara Mandi Junub Nabi Muhammad
In Memoriam Prof Muslim: Dari Analogi Kereta Api Hingga Anggaran di DPRA
- Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Mendidik anak untuk shalat di dalam Islam juga akan mendorong akal sehat dapat berfungsi dengan baik. Hal ini dapat membuat seorang anak lebih peduli pada sesama. Hal ini sejalan dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Maka seyogiyanya orangtua mendidik anak-anaknya agar dapat berinteraksi dengan baik di dalam lingkungan interaksinya. Bahkan anak-anak harus diajarkan untuk lebih peka terhadap hal-hal yang tidak baik yang menimpa dan merugikan orang disekitarnya.
Termasuk membiasakan seorang anak memberikan pertolongan kepada siapapun yang membutuhkan, baik secara material maupun spiritual.
- Memupuk Rasa Sabar
Sifat sabar juga dapat terpupuk dari kebiasaan shalat.
Sabar adalah sifat terpuji yang paling sering disebut dalam Al-Quran hingga mencapai 70 kali. Begitu besarnya keutamaan sabar atas segala cobaan yang datang dari-Nya, sebagai ujian keimanan hamba yang beriman.
Maka sangatlah penting mendidik anak tentang sifat sabar dan wara di dalam Islam, dimulai dari lingkup yang kecil. Harapannya supaya ia kebal terhadap kerasnya dinamika kehidupan yang bakal ia hadapi nantinya.
Selain itu, orangtua juga sebaiknya mendidik dan mengajarkan anak-anaknya bahwa sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran Surat Luqman, ayat 17:
يٰبُنَىَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَاۡمُرۡ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَانۡهَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَاصۡبِرۡ عَلٰى مَاۤ اَصَابَكَؕ اِنَّ ذٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ الۡاُمُوۡرِۚ
Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting. (QS. Luqman: 17)
5. Membiasakan Rendah Hati dan Tidak Sombong
Sifat rendah hati adalah antonim atau lawan dari sifat sombong. Rendah hati atau ‘tawadhu’ merupakan sifat yang mulia.
Seseorang yang rendah hati itu akan memperlakukan orang lain sesuai kedudukannya.
Abak-anak yang diajarkan untuk berperilaku rendah hati tentu akan senantiasa menghargai orang lain dalam pergaulannya. Sekalipun ia lebih hebat, tetapi tidak akan pernah meremehkan dan menyepelekan kawan-kawannya. Ditambah rasa empati dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Luqman, ayat 18:
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِى الۡاَرۡضِ مَرَحًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرٍۚ
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. Luqman: 18)
6. Mendidik Anak Berbicara dengan Suara Lembut Menurut Islam
Salah satu ukuran akhlak seseorang bisa dilihat dari cara dia berbicara dengan orang lain.
Orang dengan akhlak yang baik itu santun dan lembut dalam bicaranya. Anak-anak yang hidup dalam keluarga yang baik dan penuh tata krama, maka ia akan membawa kebiasaan positif di lingkungan pergaulannya.
وَاقۡصِدۡ فِىۡ مَشۡيِكَ وَاغۡضُضۡ مِنۡ صَوۡتِكَؕ اِنَّ اَنۡكَرَ الۡاَصۡوَاتِ لَصَوۡتُ الۡحَمِيۡرِ
Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 19)