MEDAN, Dariacehcom – Penari tradisional asal India memuji kuatnya rasa kopi Aceh.
“Tapi rasanya nikmat,” katanya pada acara “Gelar Melayu Serumpun” di Istana Maimun Medan, Sumatra Utara, Indonesia.
Melayu Serumpun digelar untuk mempererat hubungan budaya antar provinsi di Sumatra dan negara-negara serumpun yang memiliki ikatan budaya Melayu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengungkapkan kebanggaannya terhadap partisipasi Aceh pada acara bertajuk “Tak Kan Hilang Melayu di Bumi” itu.
Di event itu Aceh ikut menampilkan pertunjukan seni: tarian tradisional Jamee, Tron U Laot, Rapai Geleng, tari kreasi Buluekat Kuneng, Sigunca Hasee Sihah Ija, dan Pocut Meurah Inseun.
Pemerintah Aceh sendiri ikut menampilkan stan pameran ekonomi kreatif dan penjualan paket wisata.
“Ini adalah momentum bagi Aceh untuk mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata,” kata Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza, Jumat (31/5/2024).
Para pengunjung yang hadir ke stand umumnya menunjukkan ketertarikannya terhadap Aceh. Terutama tentang kopi. Beberapa diantaranya berkesempatan menyeruput kopi Aceh secara gratis.
“Pesona wisatanya sangat elok. Kami nanti mau berlibur ke Aceh,” ujar Ahmad Shahir Bin Abdullah, Royal Malaysia Police Liaison Officer Consulate General of Malaysia Kota Medan.
Pengunjung lainnya bahkan memuji kopi Aceh. “Rasanya kuat, namun nikmat,” ungkap penari tradisional asal India.
Gelar Melayu Serumpun ikut dihadiri Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno dan perwakilan Malaysia, Singapura, Thailand, dan India.
Hadir pula Pj Gubernur Sumut Hassanudin, Wali Kota Medan M. Bobby Afif Nasution, dan Sultan Deli ke-14 Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah. */InfoPublik/Pemerintah Aceh.