SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

+
HistoriaBeda Jauh, Sekeren inikah Taman Putroe...

Beda Jauh, Sekeren inikah Taman Putroe Phang di Masa Iskandar Muda

Save

DARIACEH: Taman Ghairah adalah nama asli dari Taman Putroe Phang. Bukan hanya gunongan, Taman Ghairah pada masa Sultan Iskandar Muda penuh dengan berbagai macam bunga-bungaan dan buah-buahan. Mengalir sungai Darul ‘Ishki yang airnya bisa langsung diminum.

Sungai Darul ‘Ishki kini berganti nama dengan Krueng Daroy.

ADVERTISEMENT

Dalam riwayat Bustanu’s Salatin yang dikomparasi dengan sumber lainnya, Sultan Iskandar Muda memerintahkan para utoh (arsitek) membuat Taman Ghairah untuk mengobati kerinduan Putri Kamaliah (Putroe Phang) kepada Negeri Pahang.

Negeri yang terkenal dengan perbukitan dan bustannya.

Ribuan rakyat Aceh ikut datang dengan membawa kapur barus putih untuk membantu pembuatan Taman Ghairah.

ADVERTISEMENT

Para utoh pada masa Iskandar Muda lalu merancangnya berbukit-bukit. Iidentik dengan tanah kelahiran Putroe Phang.

Luas bustan tersebut dalam beberapa riwayat adalah 1000 Depa.

Depa adalah ukuran yang berasal dari Melayu kuno. 1 Depa sama dengan satu rentangan tangan dari kiri ke kanan. Biasanya satu Depa hampir sama dengan tinggi tubuh seseorang.

Bila tinggi rata-rata laki-laki Aceh dahulu adalah 160-170 centimeter (Cm), maka 1 Depa kira-kira 160 Cm.

ADVERTISEMENT

Bisa diperkirakan luas Taman Ghairah adalah sekitar 160.000 Cm atau 1.600 meter. Setara 1,6 kilometer (Km).

Di bustan itu ada berbagai macam bunga-bungaan dan aneka buah-buahan. Iskandar Muda membuat Taman Ghairah dengan batu yang dirapatkan dari batu kapur yang menyerupai perak.

Pintu Biram Indera Bangsa dari Taman Ghairah menghadap ke istana. Terbuat dari batu, berkubah dan menyerupai kelopak bunga yang bersinar.


More Coverage:

Banda Aceh Tahun 1621 Dalam Gambaran Laksamana Perancis


Darul ‘Ishki

Sungai Darul ‘Ishki ada di tengah-tengahnya. Sultan memugarnya dengan batu hitam. Begitupula anak tangga yang ada di arah ke hulu. Terikat dengan tembaga berlapis emas.

Mata airnya berasal dari gunung Jabalu’ A’la. Sangat jernih dan sejuk. Keluarnya dari batu hitam.

Karena itu pula dalam beberapa riwayat, mereka yang meminum air dari Darul ‘Ishki akan sehat tubuhnya.

Sultan dan Putroe Phang biasa langsung meminumnya.

Pada Darul ‘Ishki  juga ada sebuah jembatan dengan gelar Rambut Gemalai. Terhias batu dengan berbagai warna di kedua sisinya.

Jembatan itu menghubungkan ke tengah-tengah Darul ‘Ishki yang terdapat sebuah pulau kecil bernama Sangga Marmar.

Tempat Iskandar Muda membangun pemandian Sangga Sumak. Bak air mawarnya wangi semerbak. Tutup dan kelah terbuat dari perak. Sedangkan charaknya berwarna putih.

Di sekeliling pulau Sangga Marmar terdapat batu mengapung dan karang berbagai warna. Ornamen pulau itu terlalu elok rupanya. Putih warnanya seperti kapur barus.


More Coverage:

Tekanan Politik & Terbakarnya Istana Kerajaan Aceh


Menara Permata

Menyeberang dari Sangga Marmar terdapat taman yang luas. Di tengah-tengahnya ada gunongan yang di atasnya bisa menjadi tempat bersemanyam.

Gunongan Menara Permata. Tiangnya terbuat dari tembaga dan atapnya dari perak seperti sisik rumbia. Bila kena matahari cemerlanglah cahayanya itu.

Di dalamnya menyerupai istana masa Nabi Sulaiman as. dan istana orang Yaman. Pada gunongan itu juga ada gua. Pintunya bertingkap perak.

Di atasnya terdapat tanaman dari berbagai jenis bunga-bungaan, seperti chempaka, mawar merah dan putih. Ada pula bunga serigading.

Kandang Bagianda

Di sisi gunongan itu, terdapat Kandang Baginda yang terbuat dari batu putih dengan ukiran berbagai warna.

Kandang Baginda adalah komplek pemakaman keluarga sultan Kerajaan Aceh. Di sana terdapat makam Sultan Iskandar Muda (1607-1636), Sultan Iskandar Tsani (1636-1641) dan istrinya Sultanah Ratu Safiatuddin (1641-1670).

Tsani adalah menantu Sultan Iskandar Muda, anak dari Putroe Phang. Suami dari Tajul Alam yang kemudian terkenal dengan nama Sultanah Ratu Safiatuddin.

Para keluarga dan peziarah di Kandang Baginda senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. sebelum memasukinya.

Di dalamnya terdapat beberapa batu putih Belazuwardi. Orang Turki yang membuatnya.

Beberapa tiang menopang bangunan Kandang Baginda. Tiang-tiang itu bernama Tamriah, Naga Puspa, dan Dewadaru. Terbuat dari kayu Jentera Mula. Atapnya dua lapis. Satu lapis dari papan berwarna nilam.

Satu lapisnya lagi warna hijau seperti zamrud. Puncaknya dari perak. Di depannya ada Balai Gading. Tempat kenduri.

Di dekatnya ada juga balai rekaan china. Ukirannya berupa hewan-hewan margasatwa dengan tiang melilit. Di hadapan balai itu ada batu berturap.

Di seberang  sungai Darul ‘Ishki ada pula Masjid Ishki Mushahadah yang sangat indah. Puncaknya dari emas. Mimbarnya dari batu berukir dengan cat aneka warna.

Taman Grairah juga ditanami dengan berbagai macam bunga-bungaan, seperti segala jenis mawar, chempaka, kenanga, melor, pekan, seberat, kembang satu tahun, seri gading, metia tabor, lawa-lawa, pachar galoh, jenis-jenis anggrek, dan berpuluh-puluh jenis bunga-bungaan lainnya.

Ada juga tanaman buah-buahan, seperti buah serbarasa, tufah, anggor, tin, delima, manggista, rambutan, tampoi, durian, langsat, jambu, ranum manis, setul kechapi, chermai, binjai, rambai, chempedak, dan banyak tanaman buah-buahan lainnya.

Ekskavasi Arkeologi

Sebuah sumber dari Batas Ilmu mangarah kepada ekskapasi arkeologi, yaitu peggalian kepurbakalaan pernah dilakukan di sekitar Taman Putroe Phang tahun 1976. Prof. Hasan Muarif Ambary, seorang arkeolog muslim memimpin ekskavasi dari Direktorat Purbakala waktu itu.

Hasilnya sungguh mencengangkan. Kepingan-kepingan emas dan keranda berlapis emas menjadi temuan yang menjadi bukti kejayaan Aceh masa Sultan Iskandar Muda hingga Sultanah Ratu Safiatudin.

Hasil dari ekskavasi itu sebagian lalu disimpan di Meseum Nasional Indonesia di Jakarta dan sebagian lagi di Museum Aceh.

ADVERTISEMENT

Related stories:

Wang “China” Yi, dari “Mengkadali” Amerika hingga Mendamaikan Fatah & Hamas

DARIACEH., Tiongkok  "Tak peduli seberapa pirang warna rambutmu atau seberapa mancung bentuk hidungmu, kamu tidak akan pernah menjadi orang Eropa, Amerika, atau Barat." Wang Yi, menteri...

Israel Gelontorkan Jutaan Dolar ke Pemukiman Ilegal Yahudi di Tanah Palestina

DARIACEH., YERUSALEM (AP) — Dokumen yang diungkap oleh Peace Now menyebutkan, Pemerintah Israel telah menganggarkan jutaan dolar untuk melindungi pertanian Yahudi kecil yang tidak...

Kenali Judi Online Modus Top up Pulsa

JAKARTA, Dariaceh.com - Modus judi online (Judol) kini telah merambah hingga ke berbagai platform. Salah satunya berkedok permainan online (game) yang dapat diunduh melalui...

Enam Strategi “All Eyes on Rafah” Indonesia Mendukung Palestina

YOGYAKARTA, Dariacehcom - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memaparkan enam strategi Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina, “All Eyes On Rafah.""Situasi Palestina semakin memburuk....

Kumpulan Video Aksi Pemain Belanda Berdarah Meulaboh di Lapangan Hijau

Calvin Verdonk, 27, putra berdarah Meulaboh dari garis keturunan Ayahnya.

Seberapa artikel ini bermanfaat bagi Anda?

0 dari 5
 
Dapatkan update artikel pilihan Dariaceh.com dengan bergabung ke Instagram “dariacehcom” dan laman Facebook “Dariaceh.com”.
 
 

Jejak Yahudi yang Dimakamkan di Aceh Setelah 105 Tahun Tewas

"O, God, ik ben getroffen!" Ia berteriak. Nafasnya terengah-engah. Hilang seketika sikap berpongah-pongahnya. By TEUNGKUMALEMI Filed: 1 Desember 2023, 03:09  BANDA ACEH, Pantè Ceureumén Nama belakangnya merujuk pada...

dariaceh

O Allah

Video musik ini dinyanyikan Harris J dengan judul,...

Himne Aceh

Cipt. Mahrisal RubiBumoe Aceh nyoe keuneubah Raja, Sigak meubila Bangsa... Mulia Nanggroe..Mulia dum Syuhada, Meutuah bijèh Aceh mulia...Reff. E Ya Tuhanku...Rahmat beusampoe.. Neubri Aceh nyoe beumulia...Rahmat Neulimpah..Meutuah asoe.. Aréh keu...

Tahayya

“Tahayya” (Bersiaplah) — adalah video musik untuk merayakan Piala Dunia FIFA Qatar 2022, menampilkan Maher Zain dan Humood AlKhudher.

Meudèëlat Tubôh

♫ 𝗟𝗜𝗥𝗜𝗞 ♫𝘚𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘣𝘰̂𝘩 𝘯𝘨𝘰̂𝘯 𝘫𝘪𝘩 𝘭𝘢𝘩𝘦́ 𝘚𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘵𝘦́ 𝘥𝘪𝘬𝘦́ 𝘣𝘦𝘶𝘴𝘪𝘮𝘱𝘦𝘶𝘯𝘢 𝘚𝘢𝘩 𝘶𝘳𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘪𝘭𝘦́ 𝘚𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘵𝘦́ 𝘵𝘢𝘯 𝘭𝘦́ 𝘴𝘰𝘦̈ 𝘴𝘦𝘶𝘳𝘦𝘶𝘵𝘢𝘎𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘶𝘣𝘶𝘦̈𝘵 𝘯𝘨𝘰̀𝘯 𝘴𝘦𝘶𝘮𝘪𝘬𝘦́ 𝘔𝘶𝘴𝘦𝘶𝘬𝘦́ 𝘱𝘦𝘶𝘨𝘭𝘢 𝘯𝘨𝘰̀𝘯 𝘵𝘢𝘱𝘦𝘶𝘯𝘢 𝘎𝘭𝘢𝘩...

ISLAM

Portal Islam Terbaik di Indonesia

DARIACEH: Belajar Islam secara online kini seolah menjadi trend tersendiri untuk sebagian kalangan. Terlebih kini banyak portal Islam berseliweran di internet. Padahal berguru secara...

Wara Sebagai Syarat Mencapai Kebahagiaan

Wara adalah salah satu jalan untuk mencapai konsepsi bahagia dalam Islam.Secara bahasa wara berasal dari kata "taharruj" yang artinya menjauhi dosa atau berhati-hati. Sedangkan menurut...

Duka Palestina dalam Angka dan Cerita versi Aljazeera

Mahmoud ingin menjadi jurnalis, sama seperti ayahnya. Bertekad untuk berbagi kisah tanah airnya dengan dunia, remaja berusia 16 tahun, yang dikenal sebagai “Wael muda” bersama...

TERKINI DI DARIACEH.COM

Cut Nyak Dhien

Usianya terus menua. Menginjak 51 tahun ketika Umar syahid di Lhok Bubon 11 Februari 1899. Ia terus berjuang dengan sebilah rencong, meskipun mata rabun dan pinggangnya encok.